tag:blogger.com,1999:blog-25209531088498256812024-02-07T16:51:28.123-08:00QADRIAl Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-71669849538816613102012-06-27T05:46:00.002-07:002012-06-27T05:46:54.524-07:00arloji dan tukang kayuSeorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman karyawan yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan.
Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut. Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Kini cuman dia seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.
‘Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?’ Tanya si tukang kayu.
‘Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi ‘to-tak, tok-tak’. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada.’ Anak itu menjawab.
MORAL CERITA INI:
Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam ‘kegaduhan’.Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-16529172273648655402012-06-27T05:45:00.000-07:002012-06-27T05:45:38.211-07:00kisah burung pipitKetika musim kemarau baru saja mulai, seekor Burung Pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara yang konon kabarnya, udaranya selalu dingin dan sejuk.
Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi.
Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju. Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal. Si Burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat. Dia merintih menyesali nasibnya.
Mendengar suara rintihan, seekor Kerbau yang kebetulan lewat datang menghampirinya. Namun si Burung kecewa mengapa yang datang hanya seekor Kerbau, dia menghardik si Kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya.
Si Kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing tepat diatas burung tersebut. Si Burung Pipit semakin marah dan memaki maki si Kerbau. Lagi-lagi Si kerbau tidak bicara, dia maju satu langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung. Seketika itu si Burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa ia akan mati tak bisa bernapas.
Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya pelan pelan meleleh oleh hangatnya tahi kerbau, dia dapat bernafas lega dan melihat kembali langit yang cerah. Si Burung Pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puasnya-nya.
Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si burung. Begitu bulunya bersih, Si Burung bernyanyi dan menari kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan baik hati.
Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si Burung, dan tamatlah riwayat si Burung Pipit ditelan oleh si Kucing.
Moral Cerita:
Halaman tetangga yang nampak lebih hijau, belum tentu cocok untuk kita
Baik dan buruknya penampilan, jangan dipakai sebagai satu-satunya ukuran
Apa yang pada mulanya terasa pahit dan tidak enak, kadang-kadang bisa berbalik membawa hikmah yang menyenangkan, dan demikian pula sebaliknya
Ketika kita baru saja mendapatkan kenikmatan, jangan lupa dan jangan terburu nafsu, agar tidak kebablasan.Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-42791318521737992162012-06-27T05:43:00.001-07:002012-06-27T05:43:40.419-07:00kisah garam dan telagaSuatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya ?”, ujar Pak Tua itu. “Pahit. Pahit dan asin sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah”. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”. “Segar.”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama”.
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya.Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu”.
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat : “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan”.Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-11962434213619243972012-05-02T20:33:00.000-07:002012-05-02T20:33:03.542-07:00Bentuk Darah Manusia Ketika Sedang Berdoa, Sedih, Jatuh Cinta dan Takut<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span">Sebuah
penelitian dilakukan oleh pakar EFT untuk menunjukkan bagaimana
kondisi darah manusia disaat normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan
saat berdoa. EFT itu sendiri apa sih??? Untuk leb<span style="color: black;">i</span>h jelasnya silahkan baca</span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span"> di<a href="http://www.beritaunik.net/goto/http://eft.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">sini</a></span></span></span></span></span><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span">. Oke, k<span style="color: black;">i</span>ta
lanjutkan saja. Pakar EFT tersebut mengambil sampel darah seorang
pasien (Rebecca) kemudian memotretnya dengan menggunakan “darkfield
microsc<span style="color: black;">o</span>pe” yang dihubungkan dengan
monitor komputer. Dan tampaklah perubahan drastis pada darah Rebecca
tersebut setiap kali emosinya berubah. Berikut ini adalah foto darah
seorang Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT.</span></span></span></span><br /> <span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /> </span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><img alt="" border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/_2EzKuwPi0WI/S41QSB4K1aI/AAAAAAAAAI0/opZ2tbT-6bc/s400/RebeccaBloodClumping.jpg" style="margin: 0px; padding: 0px;" width="263" /></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Sebelum melakukan EFT</span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">( sel darah merah menggumpal disebabkan oleh Lect<span style="color: black;">i</span>n yang didapat dari alergi ayam & alpukat )</span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Sesudah melakukan EFT</span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">( sel darah merah menjadi normal kembali )</span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /> </span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Kemudian
Rebecca melakukan EFT lagi dan mengundang emosi “sedih” dengan cara
memikirkan saat-saat sedih sampai dia menangis, lalu sang pakar EFT (
Dr. Felicy) mengambil sampel darahnya lagi.</span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /> </span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><img alt="" border="0" height="238" src="http://3.bp.blogspot.com/_2EzKuwPi0WI/S41RhN8_izI/AAAAAAAAAI8/QRkxaVCsI4k/s320/RebeccaSadness.jpg" style="margin: 0px; padding: 0px;" width="320" /></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Kondisi darah saat sedih ( sel darah begerak cepat dan berbentuk air mata )</span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /> </span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Lalu Rebecca menggunakan EFT untuk mengundang energ<span style="color: black;">i</span>
“cinta” untuk memasuki tubuh dan darahnya. Dan seketika darahnya
kembali normal, dan sel-sel darah bergerak dengan indah dan timbul
substansi yang berkilauan dalam cairan darah.</span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /> </span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><img alt="" border="0" height="237" src="http://1.bp.blogspot.com/_2EzKuwPi0WI/S43U1YzYJSI/AAAAAAAAAJM/LTcnO1UGMqw/s320/cinta.jpg" style="margin: 0px; padding: 0px;" width="320" /></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Kondisi darah saat merasakan cinta :<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />( sel darah bergerak pelan dan cenderung berkumpul )</span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"> </span></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Satu kenyataan menarik pada sampel darah saat “sedih” terjadi perubahan seperti pada sampel darah saat “merasakan cinta”. Jad<span style="color: black;">i</span> walaupun darah itu sudah meninggalkan tubuh Rebecca ia tetap masih berhubungan dengan pemiliknya.</span></span></span></span><br />
<div style="margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Kemudian
seorang Rebecca mengundang rasa takut dan memikirkan kejadian
menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak
tidak beraturan dengan sangat cepat (ditunjukkan pada gambar dibawah
dimana terlihat sel-sel darah saling berjatuhan). Mungkin ini adalah
akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut.</span></span></span></span></div>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"> </span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><img alt="" border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/_2EzKuwPi0WI/S43VNjddeOI/AAAAAAAAAJU/AaUSJZ0HjCE/s320/takut.jpg" style="margin: 0px; padding: 0px;" width="320" /></span></span></span></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Kondisi darah saat merasa takut</span></span></span></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span></span></div>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"> </span></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Lalu Rebecca mecoba untuk memik<span style="color: black;">i</span>rkan
“sifat feminine Tuhan”. Dalam keyakinan agamanya ia sebut “divine
mother”, sifat penyayang, penyantun dan pemelihara ( dalam islam
disebut sifat “Jamaliah” Allah). Dan memohon kepada-Nya untuk
menyalurkan energi feminine itu kedalam tubuh dan darahnya. Saat berdoa
tersebut, Rebecca merasakan seperti ini “saya merasakan gelombang
energi yang begitu besarnya menyelimuti diri saya, saya sampai menangis
bahagia karenanya”, begitu Rebecca tersebut menggambarkan
pengalamannya.</span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"> </span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Saat sampel darah Rebecca diambil setelah berd<span style="color: black;">o</span>a
dan merasakan pengalaman religius itu, kemudian dilihatkan dibawah
mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, semua yang hadir
dilaboratorium itu seketika terdiam dan terpana karena melihat komdisi
darah yang sama sekali berbeda dengan yang lain, cairah darahnya sangat
cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh
kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan. Di dalam sel darah
terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan
jantung mini.</span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"> </span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><img alt="" border="0" height="234" src="http://2.bp.blogspot.com/_2EzKuwPi0WI/S43VciUs50I/AAAAAAAAAJc/DekByiFKhDw/s320/doa.jpg" style="margin: 0px; padding: 0px;" width="320" /></span></span></span></span></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">Kondis<span style="color: black;">i</span> darah saat “berdo’a”</span></span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px;">(timbul substansi putih berkilauan dan darah bergerak pelan dan sangat teratur)</span></span></span></span></span></div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-24974671384667407892012-05-02T20:28:00.002-07:002012-05-02T20:28:22.322-07:00Kisah Seorang Guru Jadi Pelacur Demi Anak Didiknya<span style="font-size: x-small;">Tinggal di desa kecil di propinsi Gan
Shu. Awalnya dia bukan pelacur. Setiap penduduk di desa tersebut tidak
mengerti kenapa seorang gadis secantik Xia yang mempunya paras tubuh
yang indah dan rupa yang menawan tidak melakukan seperti gadis-gadis
lainnya.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Karena Xia menolak
akan hal ini, ayah nya Xia selalu menghukum dia.Suatu hari Xia
mendengar bahwa sebuah sekolah di desa membutuhkan jasa seorang guru
Xia langsung dengan sukarela menjadi seorang guru dengan tanpa imbalan.
</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Pas hari pertama Xia
masuk ke sekolah menjadi seorang guru, setiap murid kaget dan terpukau
akan kecantikan guru baru mereka Sejak saat itu Kelas selalu menjadi
penuh dengan canda tawa setiap murid. Kelas mereka lebih layak untuk di
sebut sebagai tempat penampungan daripada bangku bangku sekolah yang
normal. Dalam kondisi kelas yang sekarat ini, Xia mengajarkan beribu
ribu kata kata chinese dan pengetahuan laennya kepada murid murid nya
Suatu hari badai besar menghanc<span style="color: black;">u</span>rkan
kelas mereka semua murid tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Lalu
kepala sekolah datang ke kota untuk merundingkan hal tersebut dengan
walikota yang mengurus budget bagian pendidikan agar memberikan
sumbangan uang utk membetulkan sekolah mereka akan kepala sekolah
kembali dengan tangan kosong. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Kepala
sekolah mengatakan kepada Xia bahwa walikota akan memberikan uang kalo
hanya Xia yang datang kepada dia dan meminta uang kepadanya secara
personal, Xia yang tidak pernah keluar dari desa dan meninggalkan rumah
nya dan tidak pernah bertemu dengan walikota sebelumnya, telah
memutuskan untuk berangkat dari rumah untuk mengunjungi sang walikota.
Sebelumnya Xia kwatir kalo kunjungan dia akan mengacaukan suasana, akan
tetapi dia tetep memutuskan pergi demi murid murid nya. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Xia
berjalan lebih dari 10 kilo untuk ke kantor sang walikota setelah
sampai, Xia duduk di depan kantor yang bagus di ruangan sang walikota.
Setiba nya di kantor, sang walikota menyambut kedatangan Xia dengan
sepasang mata pemburu yang haus akan Xia dan mununjukan tangannya ke
sebuah ruangan dan mengatakan “Uang kamu ada di kamar tersebut… kalau
kamu mau, kamu ikuti aku” Xia melihat sebuah ruangan dengan ranjang yang
besar, ranjang tersebut lah yang telah merenggut keperawanan Xia, Sang
walikota telah memperkosa Xia. Darah segar dari keperawannan nya telah
meninggalkan bekas dan jejak di sprei darah merah tersebut menjadi
lebih merah daripada warna bendera national China. Xia tidak menangis
sedikit pun yang ada di pikiran nya adalah berpuluh puluh mata murid
murid nya yang akan kecewa kalo tidak ada kelas buat mereka belajar. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Setelah
itu Xia bergegas balik ke rumah yang gelap dan tidak memberi tahu
kepada seorang pun tentang kejadian tersebut. Hari berik<span style="color: black;">u</span>tnya,
para penduduk membeli kayu dan membetulkan kondisi kelas. Akan tetapi
kala ada hujan yang deras, kelas tersebut tetap tidak bisa di gunakan.
Xia mengatakan kepada murid muridnya bahwa walikota akan membangun
sebuah sekolah yang bagus buat mereka. Dalam kurang lebih 6 bulan,
kepala sekolah mengunjungi walikota 10x akan tetapi tetep tidak
diberikan dana yang dijanjikan kepada mereka. Hanya walikota lah yang
tau apa yang telah terjadi pada Xia akan tetapi tidak bisa berbuat
banyak tentang itu. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Pada
saat semester baru berganti, banyak murid yang tidak bisa melanjutkan
sekolah nya karena biaya dan mereka harus membantu orang tua nya untuk
bekerja… Jumlah murid nya berkurang dan bekurang. Xia sangat sedih akan
kondisi seperti itu. Ketika Xia mengetahui bahwa harapan murid
muridnya telah hilang bagaikan asap. Dia lalu kembali ke kamarnya. Xia
membuka bajunya, dan melihat tubuh telanjangnya di depan cermin. Xia
bersumpah akan memakai tubuhnya yang indah untuk mewujudkan impian dari
murid muridnya untuk bisa kembali sekolah… Xia tau semua gadis dari
desa bekerja sebagai pelacur di kota untuk mencari uang dan itu cara
yang gampang untuk dia untuk mendapatkan uang. Dia membersihkan dirinya
dan mengucapakan selamat tingal kepada kepala sekolah, ayah dan
sekolah… </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Dia mengikat
rambut nya dengan kuncir dua dan berjalan menuju kota. Ketika dia
berangkat ke kota, ayahnya tersenyum bangga akan tetapi kepala sekolah
menangis sedih akan pilihan yang Xia lakukan….Di dalam glamor kehidupan
kota, Xia tidak senang sama sekali dia menderita, dalam benak
pikirannya, hanya ada sebuah kelas yang hancur dan keprihatian dan
kesedihan dan kekecewaan expressi dari murid muridnya…. Xia masuk ke
buat salon, berbaring di ranjang yang kotor dan menderita kerja k<span style="color: black;">o</span>tor
yang kedua di dunia percabulan… Malam itu di dalam diary nya Xia
menulis “Sang walikota tidak bisa di bandingakan dengan tamu pertama
nya lebih parah dan lebih kejam akan tetapi paling tidak tamu nya telah
membayar dan memberi uang” </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Xia
mengirimkan semua uang penghasilannya kepada kepala sekolah dengan
mengirit irit biaya untuk hidup nya dengan harapan bisa mengirim lebih
banyak lagi ke kepala sekolah. Sang kepala sekolah menerima uang
tersebut dan mengikuti untuk menggunakan uang utk membangun sekolah…
Ketika setiap orang yang menanyakan sumber uang tersebut, sang kepala
sekolah hanya menjawab bahwa di dapat dari donasi dari organisasi
social. Akan tetapi seiring waktu, penduduk mengetahui bahwa sumber dana
dari seorang mantan guru yang bernama Xia. Banyak reporters yang ingin
meliputi berita ini akan tetapi di tolak oleh Xia dengan alasan bahwa
dia hanya seorang pelacur biasa.Dengan uang tersebut, sekolah telah
berubah drastis…Bulan pertama, ada papan tulis baru…Bulan ke dua, ada
bangku kayu dan bangku…Bulan ke tiga, setiap murid mempunyai buku masing
masing. Bulan ke empat, setiap murid mempunya dasi masing masing.
Bulan ke lima, tidak ada seorang murid pun yang datang ke sekolah tanpa
alas kaki. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Bulan ke
enam, Xia kembali mengunjungi sekolah Xia disambut dengan gembira dan
para murid menyapa”Guru, kamu telah kembali guru, kamu cantik
sekali”Melihat kegembiraan dari para murid muridnya, Xia tidak berkuasa
untuk menangis,Tidak peduli berapa banyak air mata yang di teteskan
nya dan berapa banyak derita, keluh kesan dan kisah sedih yang dia
lalui dalam 6 bulan, Xia merasakan semua kisah sedih dan penderitannya
itu sangat seimbang dan pantas untuk harga yang dia bayar untuk melihat
apa yang Xia lihat saat itu. Setelah beberapa hari di rumah, Xia
kembali ke kota. Pada bulan ke tujuh, sekolah telah mempunyai lapangan
bermain yang baru. Pada bulan ke delapan, sek<span style="color: black;">o</span>lah
membangun lapangan basket…pada bulan ke sembilan, setiap murid
mempunya pensil yang baru. Pada bulan ke 10, sekolah mempunya bendera
nasional sendiri, setiap murid bisa menaikan bendera setiap hari nya. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Hingga
suatu waktu Xia dikenalkan kepada seorang businessman. Sang pengusaha
luar asing bersedia membayar 3000 rmb buat satu malam. Dengan pikiran
yang lelah yang telah dia lalui bbrp tahun lalu, Xia dengan lelah
menuju hotel sang pengusaha asing. Dia bersumpah bahwa itu adalah
pekerjaan kotor yang terakhir bagi dia dan setelah itu dia akan kembali
ke desa dan bersama sama murid muridnya di sekolah. Akan tetapi nasib
berkata lain sungguh tragis telah terjadi malam itu dimana Xia bersumpah
untuk terakhir kali nya, Xia di diperkosa dan di siksa hingga terbunuh
oleh 3 pengusaha asing tersebut. Xia baru saja bertambah umur nya
menjadi umur 21 tahun. X<span style="color: black;">i</span>a saat itu
juga meninggal tanpa mencapai keinginan yang terakhir, yaitu untuk
membangun satu kelas bagus dengan 2 komputer yang bisa digunakan oleh
murid murid. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Seorang
pelacur telah meninggal dunia… keheningan yang di penuhi air mata. Saat
itu langit kota ShenZen masih berwarna biru seperti lautan. Para
murid2, guru2 dan beberapa ratus penduduk menghadiri acara pemakaman
Xia di desa kecil bernama “GanShu” Pada saat itu, semua hanya bisa
melihat foto hitam putih dari Xia dalam foto itu Xia mengikat rambut
nya 2 dengan senyuman bahagia… <span style="color: black;">K</span>epala
sekolah membuka diary Xia dan membacakanya di depan para murid murid
nya dan Xia menulis “Sekali melacur, bisa membantu satu anak yang tidak
bisa sekolah. Sekali menjadi wanita simpanan, bisa membangun sebuah
sekolah yang telah hilang harapan. Bendera setengah tiang dikibarkan. </span>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-55705959213158693612012-05-02T20:26:00.002-07:002012-05-02T20:26:35.621-07:00Ketika Tuhan Menjatuhkan Uang dan BatuSeorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang
sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting
kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya.<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjntOeqqSUOcHp7huswvsz5UE9stZWGWcW3gIJHZFqWoLTpZ_MRhoMzXWAWSiwCf5HTDcJzTMDg_QcZyvZK0eZHzRdh1G5F1nEl6BM9oGswHmaLGTz_0Xi_dG-zhfp4Xp_7xhX0ZnoI36w/s1600/bangunan.jpg" class="aligncenter" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjntOeqqSUOcHp7huswvsz5UE9stZWGWcW3gIJHZFqWoLTpZ_MRhoMzXWAWSiwCf5HTDcJzTMDg_QcZyvZK0eZHzRdh1G5F1nEl6BM9oGswHmaLGTz_0Xi_dG-zhfp4Xp_7xhX0ZnoI36w/s400/bangunan.jpg" width="400" /></div>
Pekerja
itu berteriak-teriak tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena
suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga
usahanya sia-sia saja.<br />
Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya.<br />
Temannya
berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja
itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yg
sama.<br />
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu
melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala
temannya, dan karena merasa sakit temannya menengadah ke atas.
Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.<br />
<blockquote>
Tuhan kadang-kadang menggunakan pengalaman-pengalaman yang menyakitkan untuk membuat kita menengadah kepada-Nya.<br />
Seringkali
Tuhan memberi berkat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita
menengadah kepada-Nya. Karena itu memang lebih tepat jika Tuhan
menjatuhkan “batu” kepada kita.</blockquote>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-51781381493679471812012-05-02T20:25:00.001-07:002012-05-02T20:25:21.289-07:00pilosofi bambuSuatu hari dalam kondisi yang putus asa seseorang memutuskan untuk
berhenti dari pekerjaannya, bahkan berhenti dari hubungannya dengan
sesama dan berhenti dari spiritualitasnya. Maka dia pergi ke hutan untuk
bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. “Tuhan, berikan aku
satu alasan untuk tidak berhenti” katanya.<br />
Tuhan memberi jawaban
yang mengejutkannya. “Lihat ke sekelilingmu”, kataNya. “Apakah engkau
memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan ini?” “Ya”,
jawabnya.<br />
Lalu Tuhan berkata, “Ketika pertama kali Aku menanam
mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku
beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, dan pakis-pakis itu tumbuh
dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah, namun
tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tapi Aku tidak berhenti
merawatnya.”<br />
“Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih
cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari
benih bambu, tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya.”<br />
“Dalam tahun
ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu tapi Aku tetap
tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. ”<br />
“Lalu pada
tahun ke lima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah.
Bandingkan dengan pakis, yang kelihatan begitu kecil dan sepertinya
tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan
mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima
tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan
memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan
memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani.”<br />
“Tahukah
engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang
menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu, Aku juga
tidak akan pernah menyerah terhadapmu”.<br />
Tuhan berkata, “Jangan
bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan
yang berbeda dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan
ini menjadi lebih indah.”<br /> “Saatmu akan tiba”, Tuhan mengatakan itu kepadanya. “Engkau akan tumbuh sangat tinggi.”<br />
“Seberapa
tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?” tanyanya. “Sampai seberapa tinggi
bambu-bambu itu dapat tumbuh?” Tuhan balik bertanya. “Setinggi yang
mereka mampu?” dia bertanya.<br />
“Ya.” jawabNya “Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat capai.”<br />
Lalu
dia pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Tuhan tidak akan
pernah menyerah terhadapnya dan Dia juga tidak akan pernah menyerah
terhadap Anda.<br />
Ps: <em>Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini
Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik
memberikan kebahagiaan, hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman,
kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini. Kadang kala kita sering
gagal dalam melakukan segala sesuatu, ingatlah No one is perfect, jadi
janganlah menyerah dan putus asa karena kegagalan yang kita alami ibarat
sedang menumbuhkan akar-akar yang kuat agar suatu hari dapat tumbuh
setinggi-tingginya.</em><br />
<h4>
(anonim)</h4>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-70318642828110320512012-04-25T17:57:00.001-07:002012-04-25T17:57:09.478-07:0010 hal penyebab sial<br />
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Jika Anda kerap merasa sebagai orang yang tak beruntung, yang sebenarnya bisa jadi sebagian besar itu semua Anda sendiri yang menciptakannya. Coba cermati 10 hal penyebab sial di bawah ini, jika ternyata Anda melakukan kesalahan-kesalahan di bawah ini, maka sudah selayaknya pemikiran dan keyakinan Anda perlu diubah lagi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">1. Tak Punya Selera Humor –</strong><br />Jika Anda tipe orang yang menanggapi segala hal secara serius, maka Anda masuk daftar pertama ini. Mulailah belajar tertawa. Tawa adalah obat paling ampuh dalam segala hal. Jika Anda tak dapat menjadikan permasalahan yang Anda hadapi sebagai lelucon, malah sebaliknya mengeluh panjang lebar tentang masalah tersebut, bisa jadi masalah ini sebenarnya tak seburuk yang Anda pikirkan. Sekali Anda buktikan, maka sepanjang hidup semua masalah tak seburuk yang Anda kira.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">2. Menyalahkan Pihak Lain –</strong><br />Kenapa Anda begitu mudah patah? Bukan berarti mengatakan orang lain tak bersalah, tapi saat menunjuk pada hal itu, Anda akhirnya malah mengubah uang Anda sendiri. Sekali lagi, berhentilah merasa menyesali diri dan berhentilah mengeluh. Jika usaha yang Anda lakukan tak membawa hasil seperti yang diharapkan, maka lakukan hal yang berbeda. Jadi orang yang berbeda sesekali, bisa jadi hal bagus buat diri Anda. Ingat, mulailah dengan berhenti mengeluh, dan berdamailah dengan segala keadaan yang Anda hadapi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
3<strong style="font-weight: bolder;">. Tak Bahagia Dengan Diri Sendiri Saat Melihatnya di Kaca –</strong><br />Kenapa bis begitu? Dengan standard siapa Anda membandingkan diri sendiri? Anda sendiri atau orang lain? Yang Sebenarnya, Anda bisa menemukan sesuatu dalam diri sendiri yang membuat Anda bahagia, atau melakukan perubahan. Lakukan keduanya jika Anda mau. Tak seorangpun di dunia ini yang dapat menghentikan Anda berpikir bahwa Anda menarik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">4. Tak Punya Harapan Atau Stuck -</strong><br />Tak seorangpun yang dapat membuat Anda merasa lebih baik selain diri Anda sendiri. Anda tak bisa mengharapkan dunia berubah untuk Anda sebelum Anda mengubah diri.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">5. Bertindak Lebih Dari Kemampuan –</strong><br />Tindakan ini membuat Anda jadi tumpul, dan khususnya tak berarti ‘Semua pekerjaan dan tak ada permainan.’</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">6. Khawatir Berlebihan –</strong><br />Semakin Anda khawatir, semakin kurang keyakinan Anda kalau segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Bagaimana Anda dapat mengharapkan mendapat tempat dalam kehidupan jika Anda tak punya keyakinan atau rasa percaya diri? Biarkan semua berjalan apa adanya. Rileks.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">7. Iri Dengan Keberuntungan Orang Lain –</strong><br />Kapanpun Anda mendengar orang lain mendapat keberuntungan Anda selalu berseru, ‘Orang itu bikin aku sangat kesal!’ Mungkin jika Anda ikut bergembira dengan keberuntungan orang lain, maka keberuntungan yang sama bisa menular pada Anda.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">8. Menyalahkan Tuhan –</strong><br />Kadang Anda berpikir betapa Tuhan tidak adil pada Anda. Mungkin sebaiknya mulai sekarang Anda belajar bersyukur dan maka hal-hal baik akan datang menggantikan hal-hal buruk. Anda bisa memulainya dengan bersyukur bangun dalam keadaan sehat di pagi hari.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">9. Tak Menghargai Hal-Hal Baik Yang Anda Miliki –</strong><br />Sebagai contohnya, Anda tak pernah mensyukuri kalau Anda masih bisa bangun pagi ini dan melihat sinar matahari? Benar begitu? Mulai sekarang, Anda bisa menghitung kebaikan yang Anda miliki dalam hidup dari hal-hal kecil yang Anda miliki.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bolder;">10. Mengeluh Terus Menerus –</strong><br />Sebenarnya, mengeluhkan satu hal malah akan lebih banyak hal lain yang Anda keluhkan. Dan yang pasti semua orang merasa terganggu dengan orang yang suka mengeluh.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Bagaimana menurut Anda? Jika benar dari 10 hal di atas ada pada diri Anda. Coba lakukan perubahan, dan ketidakberuntungan itu hanya akan tinggal bayang-bayang. (y)</div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-24095931132249229772012-04-25T17:51:00.001-07:002012-04-25T17:51:26.045-07:00toko yang menjual istri<br />
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Toko yang menjual istri, baru saja dibuka di sebuah kota . Di sana , laki2 dapat memilih istri.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Di antara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
“Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI”</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok istri. Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai wanita tersebut.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih wanita di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Lalu, seorang laki2 pun pergi ke toko “istri” tersebut untuk mencari istri…<br />Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini :<br />Lantai 1 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan.<br />laki2 itu tersenyum,kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini :<br />Lantai 2 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil. Kembali laki2 itu naik ke lantai selanjutnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini :<br />Lantai 3 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cantik banget.<br />” Wow”, tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Lalu sampailah laki2 itu di lantai 4 dan terdapat tulisan Lantai 4 :<br />wanita di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget dan suka membantu pekerjaan rumah.<br />”Ya ampun !” Dia berseru, ”Aku hampir tak percaya”</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini :<br />Lantai 5 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil,cantik banget,suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia<br />melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini :<br />Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012.000. Tidak ada wanita di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk Anda yang tidak pernah puas. Terima kasih telah berbelanja di toko “istri”. Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat Anda.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Pesan moral ini bkn cm utk pria tp jg wanita: “Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sudah Tuhan sediakan. Jgn terus mencari yg terbaik tp jadikanlah yg baik yg ada dr yg sudah Tuhan sediakan, itulah pasangan yg terbaik bagi kamu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.”</div>
<h4 style="color: #444444; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 2px; text-indent: 0px;">
(Anonim)</h4>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-72381456339300742152012-04-25T17:50:00.002-07:002012-04-25T17:50:22.272-07:00selalu ada sisi baik<br />
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan. Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Anda dapat mengembangkan keberhasilan dari setiap kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan. Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi Anda jika saja Anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk Anda.</div>
<div style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan. Hanya bila cuaca cukup gelaplah Anda bisa melihat bintang.</div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-29986539697104368242012-04-25T17:49:00.001-07:002012-04-25T17:49:00.635-07:00syukuri hidup anda<br />
<div class="entry" style="color: #333333; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">Mungkin diantara kita ini adalah orang orang yang sudah tercukupi kehidupannya, tapi, tetap saja tidak bisa bersyukur… Selalu saja mengeluh dan menyeluh, menyalahkan hidup orang, menyalahkan takdir, dsb. Seharusnya kita itu bersyukur atas hal kecil apa pun yang terjadi di hidup kita, so berikut contoh contoh bersyukur yang dapat kita ambil manfaatnya…</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">Saya Bersyukur Untuk Istri</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">Yang memberiku makanan yang sama dengan malam kemarin ,<br />Karena Istriku DIRUMAH malam ini<br />dan TIDAK bersama orang lain … <img alt="" border="0" class="inlineimg" src="http://www.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/001.gif" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: medium; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: medium; border-right-style: none; border-right-width: medium; border-style: initial; border-style: initial; border-top-style: none; border-top-width: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 495px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px;" title="Wowcantik" />:</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR UNTUK SUAMI<br />Yang duduk bermalasan di Sofa<br />Sambil baca koran males-malesan ,<br />atau duduk di depan komputer tuk Online di kaskus sambil nge post<br />simpul nya doi bersama aku dirumah<br />dan Tidak keluyuran .. apalagi ke Bar malem ini <img alt="" border="0" class="inlineimg" src="http://www.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/001.gif" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: medium; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: medium; border-right-style: none; border-right-width: medium; border-style: initial; border-style: initial; border-top-style: none; border-top-width: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 495px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px;" title="Wowcantik" />:</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR UNTUK ANAK KU<br />Yang selalu PROTES dirumah<br />Karena artinya … dia sedang dirumah<br />dan TIDAK sedang keluyuran di jalanan</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR untuk Pajak yang saya bayar<br />karena artinya …<br />Saya bekerja … atau Punya penghasilan ..</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR untuk rumah yang berantakan..<br />Karena artinya saya masih punya kesempatan<br />melayani orang-orang yang mengasihi saya ….</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR untuk baju yang mulai kesempitan<br />karena artinya …<br />Saya bisa lebih dari cukup untuk makan …</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR pada Bayangan yang mengikutku<br />Karena artinya …<br />Aku tidak disilaukan oleh Matahari …</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR untuk Kebun yang harus dirapikan dan perkara yang harus dibetulkan dirumah .. !!<br />Karena artinya …. saya punya Rumah !!!</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR akan berita orang yang lagi DEMO ..<br />karena artinya<br />Kiat masih PUNYA kebebasan untuk berbicara</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR untuk dapat tempat parkir yang paling jauh …<br />Karena artinya saya masih bisa berjalan kaki ..<br />dan diberkati dengan kendaraan yang saya bisa bawa .</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR pada wanita yang duduk dibelakangku yang nyanyi FALS<br />Karena artinya ….<br />saya masih bisa mendengar</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR untuk Cucian …<br />Karena artinya … saya punya baju yang bisa dipakai ..</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">BERSYUKUR karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari …<br />karena artinya … SAYA mampu bekerja keras setiap hari</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">AKHIRNYA … BERSYUKUR dengan Orang – Orang yg Melihat Blog ini</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">KARENA ARTINYA SAYA MASIH PUNYA ANDA YANG MEMPERHATIKAN!</span></div>
<div style="margin-bottom: 19px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span style="color: black;">hehe… Relax, Renungan sehari hari <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://cdn.beritaunik.net/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: medium; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: medium; border-right-style: none; border-right-width: medium; border-style: initial; border-style: initial; border-top-style: none; border-top-width: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 495px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px;" /></span></div>
<div>
<span style="color: black;"><br /></span></div>
<div class="clear" style="clear: both; font-size: 0px; line-height: 0;">
</div>
<div style="text-align: right;">
<div class="wp_page_numbers" style="font-weight: bold; margin-top: 10px;">
</div>
</div>
</div>
<div class="clear" style="clear: both; color: #222222; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 0px; line-height: 0;">
</div>
<div class="clear" style="clear: both; color: #222222; font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 0px; line-height: 0;">
</div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-1033238158053696512012-01-09T00:03:00.000-08:002012-01-09T00:07:19.331-08:00kebiasaan yang diulang<div style="text-align: justify;">Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah. </div><p style="text-align: justify;">Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. </p><div style="text-align: justify;"> </div><span class="fullpost"><p style="text-align: justify;"> Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?" </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih." </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut! </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian." </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> <strong>=============================================================,</strong> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. <strong>Habit is power! </strong> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan <strong>karakter sukses hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, & lain sebagainya</strong>. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan. Sehingga, karakter sukses yang telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap perjuangan kehidupan kita. </p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Sekali lagi: <strong>Kebiasaan yang diulang terus menerus, akan melahirkan keahlian!</strong></div></span>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-42435826763994131472012-01-08T23:56:00.000-08:002012-01-09T00:03:01.385-08:00sayap yang kerdil<div style="text-align: justify;">Ini adalah kisah yang dialami oleh sebuah keluarga burung. Si induk menetaskan beberapa telor menjadi burung-burung kecil yang indah dan sehat. Si induk pun sangat bahagia dan merawat mereka semua dengan penuh kasih sayang.<br /><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Burung-burung kecil inipun mulai dapat bergerak lincah. Mereka mulai belajar mengepakkan sayap, mencari-cari makanan untuk kemudian mematuknya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><span id="more-445"></span><br /><div style="text-align: justify;"> Dari beberapa anak burung ini tampaklah seekor burung kecil yang berbeda dengan saudaranya yang lain. Ia tampak pendiam dan tidak selincah saudara-saudaranya. Ketika saudara-saudaranya belajar terbang, ia memilih diam di sarang daripada lelah dan terjatuh, ketika saudara-saudaranya berkejaran mencari makan, ia memilih diam dan menantikan belas kasihan saudaranya. Demikian hal ini terjadi seterusnya.<br /></div><br /><span class="fullpost"><br /><div> </div>Saat sang induk mulai menjadi tua dan tak sanggup lagi berjuang untuk menghidupi anak-anaknya, si anak burung ini mulai merasa sedih. Seringkali ia melihat dari bawah saudara-saudaranya terbang tinggi di langit. Ketika saudara-saudarnya dengan lincah berpindah dari dahan satu ke dahan yang lain di pohon yang tinggi, ia harus puas hanya dengan berada di satu dahan yang rendah. Ia pun merasa sangat sedih.<br /><br /><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dalam kesedihannya, ia menemui induknya yang sudah tua dan berkata, “Ibu, aku merasa sangat sedih, mengapa aku tidak bisa terbang setinggi saudara-saudaraku yang lain, mengapa akau tidak bisa melompat-lompat di dahan yang tinggi aku hanya bisa berdiam di dahan yang rendah?”<br /></div><br /><div style="text-align: justify;"> </div> Si induk pun merasa sedih dan dengan air mata ia berkata, “Anakku, engkau dilahirkan dengan sayap yang sempurna seperti saudaramu, tapi engkau memilih merangkak menjalani hidup ini sehingga sayapmu menjadi kerdil.”<br /><br /><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-style: italic; text-align: justify;">Hidup adalah kumpulan dari setiap pilihan yang kita buat. Pilihan kita hari ini menentukan bagaimana hidup kita di masa depan.Kita memiliki kebebasan memilih tetapi setelah itu kita akan dikendalikan oleh pilihan kita, jadi berpikirlah sebelum berbuat, sadari setiap konsekuensi dari pilihan yang kita buat.</div></span>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-14567877494506670712012-01-08T23:41:00.000-08:002012-01-08T23:42:53.872-08:00kisah tentang arti kehidupanseorang wirausahawan Amerika sedang berada di dermaga sebuah desa kecil di pesisir meksiko ketika sebuah perahu kecil dengan seorang nelayan merapat. Dalam perahu kecil itu ada beberapa ikan tuna yellowfin berukuran besar. Orang amerika itu memuji si nelayan meksiko mengenai kualitas ikan-ikannya, dan bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menangkapnya. Nelayan neksiko itu menjawab, “hanya sebentar”.<br />Orang amerika itu lalu bertanya kenapa dia tidak melaut dan menangkap lebih banyak ikan.<br />Nelayan meksiko itu mengatakan bahwa ia sudah mendapatkan cukup banyak ikan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang mendesak. Orang amerika itu bertanya “tetapi apa yang anda dapatkan dengan sisa hari anda?”<br />Nelayan meksiko itu menjawab, “saya tidur larut malam, menangkap ikan sebentar, bermain dengan anak-anak saya, tidur siang dengan istri saya, Maria, berjalan-jalan ke desa setiap sore, di mana saya menyesap anggur dan bermain gitar bersama teman-teman saya, saya punya kehidupan yang sibuk dan penuh, senor (tuan).”<br />Orang amerika itu berujar dengan bangga, “saya punya gelar M.B.A. dari Harvrad university dan mungkin bisa membantu anda. Anda seharusnya menghabiskan lebih banyak waktu menangkap ikan dan dengan hasilnya, membeli perahu yang lebih besar, dan dengan hasil dari perahu yang lebih besar itu, anda bisa membeli beberapa buah perahu. Akhirnya anda mungkin akan mempunyai armada perahu penangkap ikan. Ketimbang menjual hasil tangkapan anda kepada seorang tengkulak, anda langsung menjual saja kepada pengolah, dan akhirnya anda akan memiliki pabrik pengalengan anda sendiri. Anda akan mengontrol produknya, pemrosessannya, dan distribusinya. Anda akan perlu meningkatkan desa nelayan pesisir yang kecil ini, dan pindah ke mexico city, lalu ke los angeles, dan akhirnya ke new yok, di mana anda akan mengelola perusahaan anda yang sedang berkembang”.<br />Nelayan meksiko itu bertanya, “tetapi senor, berapa lama dibutuhkan untuk semuanya itu?”<br />Orang amerika itu menjawab, “mungkin lima belas sampai dua puluh tahun”.<br />“tetapi setelah itu apa, senor?”.<br />Orang amerika itu tertawa dan berujar, “itulah bagian baiknya. Kalau waktunya tepat, anda akan mengumumkan IPO dan menjual saham perusahaan anda kepada public, dan menjadi kaya raya. Anda akan menghasilkan jutaan dollar!”<br />“jutaan, senor? Setelah itu apa?”<br />Orang amerika itu berujar, “lalu anda akan pension. Pindahlah ke suatu desa nelayan kecil di mana anda akan tidur samapai larut malam, menangkap ikan sebentar, bermain dengan anak-anak anda, tidur siang bersama istri anda, berjalan-jalan ke desa setiap sore, di mana anda bisa menyesap anggur dan bermain gitar dengan teman-teman anda.”<br /><br />Cerita diatas menunjukkan kepada saya bahwa banyak dari kita mempertanyakan pekerjaan dan hidup kita.<br />Apakah anda sedang menari mengikuti irama music anda sendiri, atau music orang lain? Jika anda yang kedua , bangunlah ! Anda tengah menggerogoti diri anda sendiri secara financial dan emosional. Pilihan cerdas pertama dan terpenting adalah menjalani kehidupan yang anda inginkan ketika ada begitu banyak kekuatan lain yang membujuk anda untuk melakukan yang sebaliknya.<br /><br />“ORANG-ORANG PALING SUKSES<br />ADALAH ORANG-ORANG YANG MEMUTUSKAN<br />APA YANG MEREKA INGINKAN DARI HIDUP”Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-80838871564089661072011-12-16T19:31:00.000-08:002011-12-16T19:32:19.784-08:00Setiap Kemenangan Butuh KesabaranDi suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… ayah anak“Ayah, ayah” kata sang anak…<p>“Ada apa?” tanya sang ayah…..</p><p>“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…</p><p>aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …</p><p>aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …</p><p>aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…</p><p>aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…</p><p>aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…</p><p>Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.</p><p>Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…</p><p>“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.</p><p>“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.</p><p>” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”</p><p>” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”</p><p>” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”</p><p>” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”</p><p>” Nah, akhirnya kau mengerti”</p><p>” Mengerti apa? aku tidak mengerti”</p><p>” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”</p><p>” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”</p><p>” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”</p><p>” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”</p><p>Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.</p>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-145612259373410812011-12-13T03:49:00.000-08:002011-12-13T03:50:28.809-08:00Pesan Hidup Dari Penjual KoranDari tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas, hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah.<br /><br />Di perempatan jalan, Umar, seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik.<span class="fullpost"><br /><br />“Korannya bu !”seru Umar berusaha mengalahkan suara air hujan.<br /><br />Dari balik kaca mobil si ibu menatap dengan kasihan, dalam hatinya dia merenung anak sekecil ini harus berhujan-hujan untuk menjual koran. Dikeluarkannya satu lembar dua puluh ribuan dari lipatan dompet dan membuka sedikit kaca mobil untuk mengulurkan lembaran uang.<br /><br />“Mau koran yang mana bu?, tanya Umar dengan riang.<br />”Nggak usah, ini buat kamu makan, kalau koran tadi pagi aku juga sudah baca”, jawab si ibu.<br /><br />Si Umar kecil itu tampak terpaku, lalu diulurkan kembali uang dua puluh ribu yang dia terima, ”Terima kasih bu, saya menjual koran, kalau ibu mau beli koran silakan, tetapi kalau ibu memberikan secara cuma-cuma, mohon maaf saya tidak bisa menerimanya”, Umar berkata dengan muka penuh ketulusan.<br /><br />Dengan geram si ibu menerima kembali pemberiannya, raut mukanya tampak kesal, dengan cepat dinaikkannya kaca mobil. Dari dalam mobil dia menggerutu ”Udah miskin sombong!”. Kakinya menginjak pedal gas karena lampu menunjukkan warna hijau. Meninggalkan Umar yang termenung penuh tanda tanya.Umar berlari lagi ke pinggir, dia mencoba merapatkan tubuhnya dengan dinding ruko tempatnya berteduh.Tangan kecilnya sesekali mengusap muka untuk menghilangkan butir-butir air yang masih menempel. Sambil termenung dia menatap nanar rintik-rintik hujan di depannya, ”Ya Tuhan, hari ini belum satupun koranku yang laku”, gumamnya lemah.<br /><br />Hari beranjak sore namun hujan belum juga reda, Umar masih saja duduk berteduh di emperan ruko, sesekali tampak tangannya memegangi perut yang sudah mulai lapar.Tiba-tiba didepannya sebuah mobil berhenti, seorang bapak dengan bersungut-sungut turun dari mobil menuju tempat sampah,”Tukang gorengan sialan, minyak kaya gini bisa bikin batuk”, dengan penuh kebencian dicampakkannya satu plastik gorengan ke dalam tong sampah, dan beranjak kembali masuk ke mobil. Umar dengan langkah cepat menghampiri laki-laki yang ada di mobil. ”Mohon maaf pak, bolehkah saya mengambil makanan yang baru saja bapak buang untuk saya makan”, pinta Umar dengan penuh harap. Pria itu tertegun, luar biasa anak kecil di depannya. Harusnya dia bisa saja mengambilnya dari tong sampah tanpa harus meminta ijin. Muncul perasaan belas kasihan dari dalam hatinya.<br /><br />“Nak, bapak bisa membelikan kamu makanan yang baru, kalau kamu mau”<br />”Terima kasih pak, satu kantong gorengan itu rasanya sudah cukup bagi saya, boleh khan pak?, tanya Umar sekali lagi.”Bbbbbooolehh”, jawab pria tersebut dengan tertegun. Umar berlari riang menuju tong sampah, dengan wajah sangat bahagia dia mulai makan gorengan, sesekali dia tersenyum melihat laki-laki yang dari tadi masih memandanginya.<br /><br />Dari dalam mobil sang bapak memandangi terus Umar yang sedang makan. Dengan perasaan berkecamuk di dekatinya Umar.<br /><br />”Nak, bolehkah bapak bertanya, kenapa kamu harus meminta ijinku untuk mengambil makanan yang sudah aku buang?, dengan lembut pria itu bertanya dan menatap wajah anak kecil di depannya dengan penuh perasaan kasihan.”Karena saya melihat bapak yang membuangnya, saya akan merasakan enaknya makanan halal ini kalau saya bisa meminta ijin kepada pemiliknya, meskipun buat bapak mungkin sudah tidak berharga, tapi bagi saya makanan ini sangat berharga, dan saya pantas untuk meminta ijin memakannya ”, jawab si anak sambil membersihkan bibirnya dari sisa minyak goreng.<br /><br />Pria itu sejenak terdiam, dalam batinnya berkata, anak ini sangat luar biasa. ”Satu lagi nak, aku kasihan melihatmu, aku lihat kamu basah dan kedinginan, aku ingin membelikanmu makanan lain yang lebih layak, tetapi mengapa kamu menolaknya”.Si anak kecil tersenyum dengan manis,<br />”Maaf pak, bukan maksud saya menolak rejeki dari Bapak. Buat saya makan sekantong gorengan hari ini sudah lebih dari cukup. Kalau saya mencampakkan gorengan ini dan menerima tawaran makanan yang lain yang menurut Bapak lebih layak, maka sekantong gorengan itu menjadi mubazir, basah oleh air hujan dan hanya akan jadi makanan tikus.”<br /><br />”Tapi bukankah kamu mensia-siakan peluang untuk mendapatkan yang lebih baik dan lebih nikmat dengan makan di restoran di mana aku yang akan mentraktirnya”, ujar sang laki-laki dengan nada agak tinggi karena merasa anak di depannya berfikir keliru.<br /><br />Umar menatap wajah laki-laki didepannya dengan tatapan yang sangat teduh,”Bapak!, saya sudah sangat bersyukur atas berkah sekantong gorengan hari ini. Saya lapar dan bapak mengijinkan saya memakannya”, Umar memperbaiki posisi duduknya dan berkata kembali, ”Dan saya merasa berbahagia, bukankah bahagia adalah bersyukur dan merasa cukup atas anugerah hari ini, bukan menikmati sesuatu yang nikmat dan hebat hari ini tetapi menimbulkan keinginan dan kedahagaan untuk mendapatkannya kembali di kemudian hari.”Umar berhenti berbicara sebentar, lalu diciumnya tangan laki-laki di depannya untuk berpamitan. Dengan suara lirih dan tulus Umar melanjutkan kembali,”Kalau hari ini saya makan di restoran dan menikmati kelezatannya dan keesokan harinya saya menginginkannya kembali sementara bapak tidak lagi mentraktir saya, maka saya sangat khawatir apakah saya masih bisa merasakan kebahagiaannya”.<br /><br />Pria tersebut masih saja terpana, dia mengamati anak kecil di depannya yang sedang sibuk merapikan koran dan kemudian berpamitan pergi.”Ternyata bukan dia yang harus dikasihani, Harusnya aku yang layak dikasihani, karena aku jarang bisa berdamai dengan hari ini”<br /></span>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-39073613372322564912011-12-13T03:42:00.000-08:002011-12-13T03:44:48.085-08:00Mencintai Tanpa Alasan<div style="text-align: justify;">Nadia mengeluh kepada kekasihnya, setiap kali nadia bertanya kepada tunangannya. “Kenapa sih kamu kok bisa cinta aku??” Tunangannya hanya menjawabnya dengan senyuman, bukan sekali atau dua kali, namun puluhan kali nadia tetap mendapat jawaban yang sama...<br /><br />Suatu sore Nadia tengah duduk sambil bercerita ala para wanita bersama teman temannya. Fina,Angel, dan Aqila. Nadia iri terhadap teman-temannya, mereka selalu punya alasan mengapa tunangannya mereka memiliki alasan setiap kali ditanya, “kenapa kamu cinta aku?”<br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Fina suka bilang, suka sama dia karena Fina orangnya cantik. Sedangkan Angel, dia cinta Angel karena Angel anaknya BAIK, ASIK, dan tentu saja cantik, kemudian Aqila, Aqila bilang, “ suka sama aku gara2 denger aku jadi vokalis band di kampus, katanya sih suaraku bagus dan unik, dia selalu bilang.. “bersyukurnya aku, Istri BAIK, CANTIK, PINTER NYANYI LAGI…”</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sedangkan Nadia - lagi dan lagi tidak punya jawaban, karena tunangannya tidak pernah mengatakannya. Nadia kecewa... “Berarti tunangannya tidak mencintaiku lagi” !!! Nadia mengambil garis besar dari apa yang di alaminya. Mereka semua punya alasan, sedangkan kamu enggak pernah punya… .. kekasihnya hanya diam.. dia seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Nadia, tapi Nadia tidak memberinya kesempatan. Nadia melangkah penuh rasa kesal.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Suatu hari Nadia pergi keluar kota bersama teman2nya. Jalanan penuh dengan kabut tebal, hujan turun sangat lebat dan Nadia kehilangan control mobilnya... mobil terjun bebas kedalam jurang.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Gelap...</span><br /><span class="fullpost">sunyi...</span><br /><span class="fullpost">hilang...</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Nadia tersadar dalam keadann yang berbeda, wajahnya penuh luka gores yang dalam, bekasnya membuat nadia menjerit sejadi jadinya. Tapi lagi lagi nadia tidak bisa menjerit seperti biasa, lidahnya kelu… dokter masih kesulitan mengobati saraf lidah miliknya. Ada sesuatu yang salah pada lidah nadia... ia tidak bisa menggunakannya untuk berbicara..</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Belum habis kesedihannya, saat akan melangkah Nadia kesakitan karena kedua kakinya digips. Ia mengalami patah tulang parah akibat tergencet dashbor mobilnya. Beruntung orang tuanya tidak mengijinkan dokter untuk mengamputasi kedua kaki nadia. Nadia benar2 terpukul.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Di tempat pemulihan, Nadia yang tengah duduk diatas kursi roda, memandangi hijaunya lembah yang bergurat hebat 4 bulan sudah Nadia berada disana. Namun Nadia belum merasakan perkembangan yang menggembirakan. Kakinya masih saja lumpuh, lidahnya masih belum mampu berrkata sepatah-pun. Sedangkan wajahnya, hingga hari itu, Nadia enggan melihat cermin…</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Suatu pagi , seorang pemuda datang, ia menghampiri Nadia di tempatnya biasa duduk. Karena Nadia belum bisa berbicara, maka ia hanya menulis ucapannya pada selembar kertas.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">“Kenapa kamu kesini??</span><br /><span class="fullpost">“Aku kesini pengen ketemu kamu Nad..”</span><br /><span class="fullpost">“Kemana aja kamu selama ini?? kamu malu ya punya mantan calon istri yang Cacat??</span><br /><span class="fullpost">Pemuda itu tersenyum.. “aku enggak malu nad</span><br /><span class="fullpost">“Kenapa kamu punya fikiran buat ketemu aku lagi, bukannya dulu aku udah marahin kamu, apalagi sekarang aku Cacat, aku Buruk dan sudah enggak bisa apa-apa lagi... aku udah enggak berarti...” nadia menangis…</span><br /><span class="fullpost">Pemuda itu memandang lekat wajah Nadia.</span><br /><span class="fullpost">“Kamu tau Nad, dulu , aku enggak bisa menjawab ketika kamu selalu bertanya, mengapa aku mencintai kamu. Kalau dulu kukatakan aku mencintai kamu karena kamu pandai bernyanyi, tentu setelah keadaan kamu seperti sekarang, tidak ada alasan lagi bagiku mencintai kamu, kalau kukatan aku mencintaimu karena kamu pandai manari, masih adakah cintaku setelah kakimu tidak dapat digerakkan lagi, setidaknya sekarang??? Dan kalu kukatakan karena wajahmu yang cantik dan menarik, tentu cintaku hilang setelah wajahmu cacat dan jelek.</span><br /><span class="fullpost">“Jadi.. Dari dulu sampai sekarang hingga Nanti. Aku mencintaimu tanpa Alasan.. “aku mencintai apa adanya kamu”</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Nadia menangis ..terharu</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Cinta adalah Memberi...memberi...dan memberi. Cinta yang murni tidak pernah meminta, tidak pernah menuntut, ia hadir tanpa pamrih, ia penuh dengan keiklasan.</span><br /><span class="fullpost">Dengan cinta hidup terasa manis. Indah dan sempurna. Ingat tidak saat masih pacaran. Pacar jerawatan dibilang sebersih embun, badan pacar gendut dibilang seksi dan menawan dan banyak lagi pembenaran lainnya. Tapi banyak diantaranya setelah menikah, semua itu seperti lenyap, kenapa?? “Karena kita memiliki alasan….”</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style: italic;">AKU MENCINTAIMU KARENA AKU TAK MEMPUNYAI SATUPUN ALASAN..</span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style: italic;">BEGITU JUGA AKU.. AKU TAK MEMILIKI SATUPUN ALASAN UNTUK MENINGGALKANMU..</span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style:italic;">JANGAN BERI AKU ALASAN UNTUK MENCINTAIMU… KARENA KELAK AKU AKAN MENINGGALKANMU DENGAN ALASAN ITU…</span></span></div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-71156797305706519962011-12-13T03:39:00.000-08:002011-12-13T03:40:57.727-08:00kekuranganmu adalah anugerah<div style="text-align: justify;">ebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menaik bagi anak-anak kecil,<br /><br />"Dijual Anak Anjing".<br /><br />Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya<br />"Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?"<br /><br />Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar."<br /><br />Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang<span class="fullpost"> "Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang anda jual itu?"</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya. Tak lama dari kandang anjing munculah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang. Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan tampak cacat itu.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang cacat itu."</span><br /><span class="fullpost">Pemilik toko itu menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu."</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Aku tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak anjing itu."</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana anak anjing lainnya."</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya."</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata, "Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau."</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style: italic;">Catatan:</span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style: italic;">Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan umat-Nya, apabila anda diciptakan memiliki kekurangan, maka justru anda yang dipercaya oleh-Nya mengemban tugas superberat tersebut, karena pada dasarnya semua manusia ingin diciptakan sempurna, bukan?</span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style: italic;"></span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style:italic;">Apabila anda diciptakan memiliki kekurangan, anda pasti juga diberi kelebihan lain, entah apapun bentuknya, atau mungkin anda sendiri belum menyadarinya dan ada saja cara-cara yang menurut pola pikir manusia kurang masuk akal, tetapi mampu dibuktikan, apabila anda belum menemukan, cobalah gali lebih dalam kemampuan dalam diri anda.</span> </span></div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-39288518421471711652011-12-13T03:34:00.000-08:002011-12-13T03:37:22.983-08:0023 Ciri Orang yang Cinta Kamu<p style="text-align: justify;">1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah mampu memberikan alasan kenapa dia mencintai kamu. Yang dia tahu di hati dan matanya hanya ada kamu satu-satunya.</p><p style="text-align: justify;">2. Walaupun kamu sudah memiliki teman istimewa atau kekasih, dia tidak perduli! Baginya yang penting kamu bahagia dan kamu tetap menjadi impiannya.</p><p style="text-align: justify;">3. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya, di hati dan matanya kamu selalu yang tercantik walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah bertambah.</p><p style="text-align: justify;">4. Orang yang mencintai kamu selalu ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, dia ingin tau kegiatan kamu.</p><p style="text-align: justify;">5. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan SMS seperti ’selamat pagi’, ’have fun’, ’selamat tidur’, ‘take care’, dan lain-lain, walaupun kamu tidak membalas SMS-nya, karena dengan kiriman SMS itu lah dia menyatakan cintanya, menyatakan dengan cara yang berbeda, bukan “aku CINTA padamu”.</p><p style="text-align: justify;">6. Jika kamu merayakan tahun baru dan kamu tidak mengundangnya ke pesta yang kamu adakan, setidak-tidaknya dia akan menelefon untuk mengucapkan selamat atau mengirim SMS.</p><p style="text-align: justify;">7. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang dia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah melupakannya, karena saat-saat itu ialah saat yang berharga untuknya. dan saat itu, matanya pasti berkaca. karena saat bersamamu tidak selalu terulang.</p><p style="text-align: justify;">8. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat setiap kata-kata yang kamu ucapkan, bahkan mungkin kata-kata yang kamu sendiri lupa pernah mengungkapkannya. karena dia menyematkan kata-kata mu di hatinya, berapa banyak kata-kata penuh harapan yang kau tuturkan padanya, dan akhirnya kau musnahkan? pasti kau lupa, tetapi bukan orang yang mencintai kamu.</p><p style="text-align: justify;">9. Orang yang mencintai kamu akan belajar menggemari lagu-lagu kegemaran kamu, bahkan mungkin meminjam CD milik kamu, karena dia ingin tahu apa kgemaran kamu – kesukaan kamu kesukaannya juga, walaupun susah menggemari kesukaan kamu, tapi akhirnya dia bisa.</p><p style="text-align: justify;">10. Kalau kali terakhir kalian bertemu, kamu mungkin sedang sakit, dia akan sentiasa mengirim SMS atau menelefon untuk bertanya keadaan kamu – karena dia khawatir tentang kamu, peduli tentang kamu.</p><p style="text-align: justify;">11. Jika kamu mengatakan akan menghadapi ujian, dia akan menanyakan kapan ujian itu berlangsung, dan saat harinya tiba dia akan mengirimkan SMS ‘good luck’ untuk memberi semangat kepada kamu.</p><p style="text-align: justify;">12. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tetapi baginya barang itu sangat istimewa.</p><p style="text-align: justify;">13. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat, ketika sedang bercakap di telefon dengan kamu, sehingga kamu menjadi bingung. Sebenarnya saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah menggetarkan dunianya.</p><p style="text-align: justify;">14. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada di dekat kamu dan ingin menghabiskan hari-harinya hanya dengan kamu.</p><p style="text-align: justify;">15. Jika suatu saat kamu harus pindah ke daerah lain, dia akan senantiasa memberikan nasihat agar kamu waspada dengan lingkungan yang mungkin membawa pengaruh buruk terhadap kamu. dan jauh dihatinya dia benar-benar takut kehilangan kamu, pernah dengar ‘jauh dimata, dekat dihati?’</p><p style="text-align: justify;">16. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.</p><p style="text-align: justify;">17. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal-hal yang bikin BETE, seperti menelefon kamu 100 kali sehari. Atau mengejutkan kamu di tengah malam dengan mengirim SMS. Sebenarnya ketika itu dia sedang memikirkan kamu.</p><p style="text-align: justify;">18. Orang yang mencintai kamu kadang-kadang merindukan kamu dan melakukan hal-hal yang membuat kamu pening. Namun ketika kamu mengatakan tindakannya itu membuat kamu terganggu dia akan minta maaf dan tak akan melakukannya lagi.</p><p style="text-align: justify;">19. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dgn sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!. bahkan dia begitu gembira karena dapat membantu kamu. dia tidak pernah mengelak dari memenuhi permintaan kamu walau sesulit apapun permintaan itu.</p><p style="text-align: justify;">20. Kalau kamu melihat handphone-nya maka nama kamu akan menghiasi sebagian besar INBOX-nya. Dia masih menyimpan SMS-SMS dari kamu walaupun ia kamu kirim berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu. Dia juga menyimpan surat-surat kamu di tempat khas dan segala pemberian kamu menjadi benda-benda yang berharga buatnya.</p><p style="text-align: justify;">21. Dan jika kamu coba menjauhkan diri darinya atau memberi reaksi menolaknya, dia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupan kamu, walaupun hal itu membunuh hatinya.</p><p style="text-align: justify;">22. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan dia akan ada menunggu kamu karena sebenarnya dia tak pernah mencari orang lain. Dia sentiasa menunggu kamu.</p><p style="text-align: justify;">23. Orang yang begitu mencintaimu, tidak pernah memaksa kamu memberinya sebab dan alasan, walaupun hatinya meronta ingin mengetahui, karena dia tidak mau kamu terbebani karenanya. saat kau pinta dia pergi, dia pergi tanpa menyalahkan kamu, karena dia benar-benar mengerti apa itu cinta.</p>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-44178487301007693922011-12-13T03:32:00.000-08:002011-12-13T03:33:04.894-08:00Tentang Kaya dan Miskin<div style="text-align: justify;">Suatu ketika seorang ayah dari keluarga kaya raya, bermaksud memberi pelajaran bagaimana kehidupan orang miskin pada anaknya. Merekapun menginap beberapa hari di rumah keluarga petani yang miskin di sebuah dusun di tepi hutan.<span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dalam perjalanan pulang sang ayah bertanya pada anaknya. "Bagaimana perjalanan kita?" Jawab sang Anak, "Oh sangat menarik ayah."</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"Kamu melihat bagaimana orang miskin hidup?" Sang ayah bertanya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"Ya ayah", sahut sang anak.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan kita ini?" Tanya sang ayah.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sang anak menjawab, "Yang saya pelajari kita memiliki satu anjing untuk menjaga rumah kita, mereka punya empat anjing untuk berburu. Kita punya kolam renang kecil di taman, mereka punya sungai yang tiada batas… Kita punya lampu untuk menerangi taman kita, mereka punya bintang yang bersinar di malam hari. Kita memiliki lahan yang kecil untuk hidup, mereka hidup bersama alam. Kita punya pembantu untuk melayani kita, tapi mereka hidup untuk melayani oran lain. Kita punya pagar yang tinggi untuk melindungi kita, mereka punya banyak teman yang saling melindungi".</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sang ayah tercengang diam mendengar jawaban anaknya. Lalu sang anak melanjutkan,</span><br /><span class="fullpost">"Terima kasih ayah, karena ayah telah menunjukkan betapa miskinnya kita".</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style: italic;">Bukankah ini suatu sudut pandang yang menakjubkan?</span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style:italic;">Bersyukurlah dengan apa yang telah kita miliki, dan jangan pernah risau dengan apa yang tidak kita miliki. Bersyukurlah walau sekecil apapun rezeki yang kita peroleh… </span></span></div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-35314571593249362022011-12-13T03:22:00.000-08:002011-12-13T03:23:29.703-08:00Kisah pemancing cilikPada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.<br /><br />Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing.<span class="fullpost"> Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.<br /><br />Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah.<br /><br />"Tidak, terima kasih Paman," jawab si anak.<br /><br />"Paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?"<br /><br />"Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?" tanya si anak penuh harap.<br /><br />"Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?"<br /><br />Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup... kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya.<br /><br />Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba.<br /><br />Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, "Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?"<br /><br />Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. "Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai."</span>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-40366946252446191012011-12-13T03:17:00.000-08:002011-12-13T03:18:20.028-08:00Allah Lebih Tahu<div style="text-align: justify;">Di sebuah desa hiduplah seorang ibu penjual tempe. Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang. <span class="fullpost">"Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. .." demikian dia selalu memaknai hidupnya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Suatu pagi, setelah salat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe, dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atas meja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh.Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang kedelai, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian. Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang kedelai, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Di tengah putus asa,terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, di tengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku..." Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan hangat yang menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung. Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan... dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacang kedelainya belum semua menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Diayakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah. Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang,dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah.Bantulah aku, kabulkan doaku..."</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe.Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi. Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelai tersebut. "Keajaiban Tuhan akan datang... pasti," yakinnya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, "tangan" Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa... berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu. "Pasti sekarang telah jadi tempe!" batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Air mata menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi? Apakah Tuhan ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar... merasa sendirian. Tuhan telah meninggalkan aku, batinnya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok dia pun tak akan dapat makan. Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku. Kesedihannya mulai memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat...</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah, seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya. "Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya?"</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan tangan. "Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe..." Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. "jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe..."</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?" tanya perempuan itu lagi.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti... bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat, sahabat?? Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum jadi! "Alhamdulillah!" pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?"</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">"Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya yang kuliah S2 di Australia ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu?" </span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-style:italic;">Sahabat……Dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa, dan "memaksakan" Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok untuk kita. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa dan merasa ditinggalkan Padahal, Allah paling tahu apa yang paling cocok untuk kita. Bahwa semua rencananya adalah SEMPURNA. </span></span></div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-50853270666764953072011-12-13T03:07:00.000-08:002011-12-13T03:08:52.110-08:00A crazy story in Math<div style="text-align: justify;">Once upon a time, there was a number that always had a tendency to give impact to other numbers. One could say about how brittle this number was. One time, there was an argument among them. Number 9 couldn't accept the existence of this number. Then a court was held.<br /><br />In the court, one of the jury, Logarithm; pursued Calculus and Pythagoras, as this number was very important for him. Number 9's lawyer was Arithmetic and the lawyer of the guilty number was Matrix. After that, many evidences were shown to the judge. A chaos in Integral and a fighting between Multiplication and Division are the two most important facts. This number felt dangerous about his existence. He was afraid to be gone forever. Number 3 felt about this number's feeling. He asked number 1, 2, 5, and 7 to stand before the judge as witnesses to clarify that this number couldn't be destroyed.<br /><br />Suddenly, one of the elders in mathematics came in. He was Algebra. He shouted, "Why am I not being invited to this court?" Everyone was silent. Then number 9 stood up and said, "I stole your invitation, because you are the only reason of this number’s existence".<br />"What are you talking about?"<br />"This number here has to be vanished forever", replied number 9.<br />"Why? Give me your argumentation", continued Algebra.<br />"In the chaos of Integral, I can't set an absolute value when this number is with me. I was not counted as the result and always got rid off. Moreover; in the fighting between Multiplication and Division, I also was the one who had to be with this number to be sacrificed in order to get another number as the result", explained number 9.<br /><br />Then Algebra became silent and all the audience wandered.<br />This number looked very sad.<br />Surprisingly, Matrix stood up to defend his client.<br />"Okay, let's have an Integral process, Multiplication, and Division without this number".<br />"Okay", number 9 confirmed it.<br />Integral made the process and found an interesting influence if this number was put aside but with number 9 included.<br />Number 9 became confused.<br />Then, Multiplication and Division also made their process and found the same influence as well.<br />Number 9 became shocked.<br />"You see number 9; this number is your best friend. How could you wanted to destroy him?" said Matrix.<br />The guilty number was relieved.<br />Number 1, 2, 3, 5, and 7 were also happy.<br /><br />Then the judge spoke,<br />"We all here have gathered because of number 9's ego or maybe just miss understanding. I, Geometry, am very pleased to know that you numbers, 0 to 9, are still in good place to work with each other. Although sometimes one of you gives impact to others, actually this because you all are so perfect". </div>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-44426286923050231922011-12-13T02:55:00.000-08:002011-12-13T02:56:24.295-08:00Kebiasaan Sehari-hari yang Mesti Dimengerti<p style="text-align: justify;"><img class="aligncenter size-full wp-image-38918" title="did_you_know_" src="http://cdn.beritaunik.net/wp-content/uploads/2011/12/did_you_know_.jpg" alt="" height="238" width="475" /></p><p style="text-align: justify;">Banyak kejadian sehari-hari di sekitar Anda yang mungkin tidak Anda mengerti atau mungkin sudah disalahpahami. Saya mencoba membantu Anda sedikit memahami apa, kenapa dan bagaimana hal itu bisa terjadi :</p><p style="text-align: justify;">1. Lengah di saat berkendaraan selama 1 detik dalam kecepatan 40 km / jam itu sama dengan Anda telah menempuk jarak 11 meter tanpa kesadaran. Bayangkan bila pada saat Anda berkendara jarak antara kendaraan Anda dengan kendaraan di depan adalah 10 meter, maka kelengahan dalam 1 detik bisa berakibat Anda menabrak kendaraan di depan Anda. Penyebab kelengahan tersebut antara lain mengantuk, melamun, bertelepon genggam, atau mendengarkan musik sambil berkendara.</p><p style="text-align: justify;">Penjelasannya : 40 km / jam setara dengan 40.000 m / 3600 detik setara dengan 11,11 meter / detik. Jadi setelah satu detik Anda sudah berada pada posisi 11,11 meter dari titik semula.</p><p style="text-align: justify;">2. Upaya menghilangkan rasa pedas atau panas di dalam mulut setelah Anda makan cabe atau sambal dengan minum air dingin atau es malah akan menambah rasa pedas lebih tajam. Sebaliknya bila Anda minum air hangat akan mengurangi rasa pedas tersebut. Tapi bila minum air dingin bergantian dengan air panas, hal itu akan membingungkan mulut Anda.</p><p style="text-align: justify;">Penjelasannya : Air dingin hanya memberi efek rasa enak sementara rasa pedas masih ada apabila rasa dingin hilang, efek pedas akan lebih tajam disebabkan perbandingan rasa antara dingin air dengan pedasnya atau panasnya cabe terlalu jauh. Bila Anda minum air hangat, selain perbandingan rasa yang tidak terlalu jauh, air hangat juga merangsang ujung-ujung syaraf untuk mengirimkan pesan kesusunan syaraf pusat sampai ke otak dan merangsang otak untuk memerintahkan tubuh mengeluarkan zat yang bersifat analgetik atau penghilang rasa sakit secara alami. Sehingga rasa pedas pun berkurang.</p><p style="text-align: justify;">3. Menggunakan baterai berpasangan secara bercampur antara baterai ½ pakai dengan baterai baru, akan memperpendek umur baterai baru 2 kali lebih cepat.</p><p style="text-align: justify;">Penjelasannya : ½ bahan kimia yang kehabisan energinya dari baterai ½ pakai akan menyerap ½ energi listrik kimia dari baterai baru. Sedangkan hasil penyerapan oleh baterai bekas tadi tidak bisa digunakan karena bahan kimia di baterai bekas sudah usang.</p><p style="text-align: justify;">4. Mencuci sepatu olah raga Anda akan mempercepat berkurangnya umur sepatu Anda. Jadi biar lebih awet, sepatu Anda jangan terlalu sering dicuci, atau jangan dipakai sekalian.</p><p style="text-align: justify;">Penjelasannya : Sifat lem, yang biasanya digunakan pada sepatu olah raga, adalah apabila terkena air dan sabun daya lengketnya akan semakin berkurang.</p><p style="text-align: justify;">5. Minum es jeruk manis (menggunakan gula) bersama-sama dengan makan bakso memang enak (apalagi kalau gratis ), tetapi tidak akan membantu menetralisir lemak pada kuah dan bakso Anda dengan baik, malahan akan mempercepat proses terjadinya peningkatan timbunan lemak di dalam tubuh.</p><p style="text-align: justify;">Penjelasannya : Sifat es yang dingin akan membekukan lemak yang kita makan sehingga ikatannya akan menjadi lebih kuat (sulit untuk diuraikan). Sedangkan gula akan menambah timbunan lemak, karena sakrosa pada gula di dalam darah akan diurai menjadi glukosa. Glukosa yang tidak habis terpakai sebagai energi, hanya akan ditimbun di bawah lapisan daging dan kulit sebagai lemak. Jadi sebaiknya minum air jeruk dalam keadaan hangat dan tidak pakai gula.</p><p style="text-align: justify;">6. Tidur ½ jam dengan lelap pada siang hari dapat memberikan kesegaran kembali setelah bangunnya dengan nilai yang setara dengan tidur 1 jam dengan lelap pada malam harinya. Tetapi apabila lebih dari ½ jam (1 jam atau lebih), Anda malah akan merasa kelelahan.</p><p style="text-align: justify;">Penjelasan : Secara alami berdasarkan jam tubuh kita (kebiasaan kita), metabolisme tubuh (proses kerja sistem tubuh, termasuk menghasilkan energi) pada siang hari berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan malam hari. Hal ini disebabkan aktivitas pada siang hari membutuhkan energi lebih banyak di banding malamnya.</p><p style="text-align: justify;">Di dalam tidur terjadi penurunan percepatan metabolisme tubuh dikarenakan tubuh dalam keadaan beristirahat. Dalam ½ jam pertama kita tidur pada siang hari percepatan penurunan metabolisme tubuh belum seberapa, sehingga efek segar terasa di saat kita bangun, bahkan setara dengan 1 jam apabila Anda tidur malam hari. Karena pada malam hari kecepatan metabolisme tubuh memang dalam keadaan lambat. Sedangkan pada ½ jam pertama kita tidur pada siang hari, kecepatan metabolisme tubuh masih cepat dan menghasilkan energi lebih banyak dibanding malam harinya, sehingga kita merasa lebih segar.</p><p style="text-align: justify;">Namun apabila kita tidur sampai 1 jam atau lebih pada siang hari, tubuh akan mengalami percepatan penurunan metabolisme yang lebih tajam karena tubuh beranggapan bahwa kita sudah tidak akan beraktivitas lagi. Pada saat kita bangun kita menjadi merasa sangat lelah. Hal ini disebabkan jumlah energi yang dihasilkan metabolisme tubuh lebih sedikit karena mengalami penurunan percepatan, sedangkan kebutuhannya lebih banyak.</p><p style="text-align: justify;">Sedangkan bila kita tidur cukup pada malam harinya, pada saat bangun pada pagi hari kita akan merasakan tubuh lebih segar disebabkan metabolisme tubuh secara otomatis berdasar jam tubuh (kebiasaan kita) akan meningkat percepatannya pada saat matahari mulai terbit.</p>Al Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2520953108849825681.post-33977931216762458342011-12-13T02:52:00.000-08:002011-12-13T02:53:43.648-08:00Cara Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi<div style="text-align: justify;">Dunia kerja, sebagai salah satu institusi yang banyak ‘merebut’ waktu kita, bukan hanya tempat bekerja, tapi juga tempat bersosialiasi. Oleh sebab itu, selain meningkatkan keahlian teknis dan profesional, kemampuan bersosialisasi pun perlu ditingkatkan. Apa pun bidang pekerjaan Anda, meskipun bukan di bagian kehumasan, sosialiasi tetap harus dilakukan, sebagai bagian dari interaksi dengan orang lain.</div><p style="text-align: justify;">Prinsip dasar bersosialiasi adalah bagaimana orang bisa mengenal Anda, dan menyukai Anda. Tak ada seorang pun senang pada rekan kerja yang memelototi layar komputer seharian. Tapi, tak ada seorang pun yang suka bila ada rekan yang terlalu sibuk bergosipria seolah tak punya kerjaan, atau sibuk mengomentari dan mengkritik ini itu sehingga dijuluki public enemy. Karena itu, sosialisasi amat tergantung kemampuan Anda menarik-ulur semua interaksi itu.</p><p style="text-align: justify;"><strong>1. Bicara dengan jelas</strong><br /> Kemampuan berkomunikasi akan berdampak pada bagaimana orang-orang akan memperlakukan Anda. Mereka yang periang biasanya banyak teman, karena ia tahu bagaimana membangun pembicaraan.</p><p style="text-align: justify;"><strong>2. Punya sesuatu untuk dikatakan</strong><br /> Jangan berpikir bahwa hanya karena Anda berbicara, orang lain pasti mendengarkan. Pastikan bahwa komentar Anda memang ada ‘isinya’. Jangan cuma jadi ‘ember bocor’.</p><p style="text-align: justify;"><strong>3. Penuh pengertian</strong><br /> Setiap orang punya latar belakang yang berbeda. Jadi, pembicaraan awal biasanya tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai orang lain. Anda bisa saja tidak setuju dengan rekan kerja, tapi masih bisa bekerja sama secara produktif.</p><p style="text-align: justify;"><strong>4. Pengaruhi orang lain</strong><br /> Dengan pendapat dan opini yang bermutu, Anda telah memberikan ‘warna’ dalam bersosialisasi. Hal ini akan mempengaruhi orang lain dan mereka akan menyukai Anda.</p><p style="text-align: justify;"><strong>5. Selesaikan setiap masalah</strong><br />Konflik tidak selalu jelek. Setiap argumentasi bisa dijadikan bahan untuk solusi. Kalau Anda bisa, lakukanlah.</p><p style="text-align: justify;"><strong>6. Tetap berkepala dingin</strong><br /> Hati boleh panas, kepala harus tetap dingin, sudah biasa terdengar. Jadi, kalau Anda melihat ada orang yang memang senang cari gara-gara, mendingan jauhi saja dia.</p><p style="text-align: justify;"><strong>7. Jangan takut untuk berubah</strong><br />Ada orang yang begitu keras kepala sampai ia tak mau berubah meskipun perubahan itu baik. Jangan sampai begitu.</p><p style="text-align: justify;"><strong>8. Tidak ada “saya” dalam tim</strong><br /> Banyak orang gemar membawa egonya dalam suatu team work. Semoga Anda bukan salah satunya. Jangan pernah lupa untuk memuji pekerjaan orang lain, mereka akan melakukan hal yang sama.</p><p style="text-align: justify;"><strong>9. Berdirilah di tengah-tengah</strong><br /> Memang agak sulit, apa lagi kalau Anda terlibat langsung. Tapi, paling tidak, Anda punya pendapat yang jernih bila ada suatu konflik. Cobalah ambil jarak dulu, supaya Anda bisa menganalisis sesuatu dengan akurat.</p><div style="text-align: justify;"><strong>10. Miliki rencana</strong><br /></div> Seperti apa pun dalam kehidupan, persiapkan diri Anda ketika akan bersosialisasi. Biarpun Anda spontan dan pandai beromongkosong, Anda harus punya patokan dalam proses berpikir ketika melakukan percakapanAl Qadrihttp://www.blogger.com/profile/03496187874683058010noreply@blogger.com0